A. FUNGSI KEWIBAWAAN
Satu-satunya penagruuh yang dapat dikatakan
pendidika adalah pengruh yang menuju ke kedewasaan si anak, untuk menolong anak
menjadi orang yang kelak dapat / sanggup memenuhi tugas hidup secara mandiri.
Sikap anak terhadap kewibawaan pendidikan menurut langeveld ada 2:
-
Menurut atau mengikut
Yaitu mengakui
kekuasaan orang lain yang lebih besar karena paksaan, takut, bukan tunduk/
menurut sebenarnya.
-
Tunduk / patuh
Yaitu
dengan sadar mengikuti kewibawaan/ mengakui hak pada orang lain untuk
memerintahnya dan dirinya merasa terikat akan perintah itu.
Fungsi kewibawaan dalam pendidikan adalah
membawa si anak ke arh pertumbuhannya dan kemudian dengan sendirinya mengakui
wibawa orang lain dan mau menjalankannya.
B. PENGGUNAAN /
PELAKSANAANNYA DALAM PENDIDIKAN
Penggunaan kewibawaan oleh guru dan tenaga
kependidikan harus didasari oleh faktor-faktor berikut:
-
Atas perkembangan anak sebagai
pribadi
Pendidik
hendaklah mengabdi pertumbuhan anak yang belum selesai perkembangannya, dengan
kebijaksanaan pendidikan, anak dibawa ke arah kesanggupan menggunakan tenaganya
dan pembawaannya yang tepat. Wibawa pendidikan bukan bertugas memerintah tapi
mengamati serta memperhatikan dan menyesuaikannya pada perkembangan dan
kepribadian masing-masing anak.
-
Membari kesempatan kepada anak
untuk bertindak tegas atas inisiatif sendiri
Anak
harus diberi kesempatan yang cukup untuk melatih diri bersikap patuh. Dengan
wibawa , hendaklah pendidik berangsur-angsur mengundurkan diri ,sehingga
akhirnya tidak diperlukan lagi.
-
Menjalankan kewibawaan atas
dasar cinta kepada anak
Ini
berarti berbuat sesuatu untuk kepentingan anak bukan memerintah/ melarang untuk
kepentingan sendiri. Cinta itu perlu bagi pendidik, sebab dari cinta dan kasih
sayang itulah timbul kesanggupan selalu bersedia berkorban untuk sang anak,
selalu memperhatikan kebahagiaan anak yang sejati.
Sumber:
Aliasar,dkk. 2008. Bahan Ajar Pedagogik. Padang:UNP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar