Individualisme rupanya mendapat tempat khusus di Amerika. Hal tersebut tampak dalam aktifitas belajar, bahkan pada masa prasekolah. Individualisme di sini lebih berupa penghargaan terhadap ragam minat atau potensi setiap anak. “children’s play is their work”, anak dalam satu kelas diberikan kebebasan untuk memilih jenis permainan yang mereka sukai. Beberapa anak akan terlihat sedang menggambar, bermain rumah-rumahan, sementara yang lainnya mendengarkan cerita yang disampaikan guru dengan suara keras.
Anak-anak diajarkan bahwa seseorang tidak bersalah sampai terbukti
bersalah. Guru akan campur tangan secara aktif dalam sebuah perselisihan
yang terjadi dan akan mendorong anak untuk mengatasinya secara verbal.
Anak-anak bisa saja dihukum atau diminta untuk meminta maaf, dan atau
memperbaiki kesalahannya. Guru akan membantu anak-anak yang terlibat
perselisihan atau pelanggaran untuk menjelaskan apa yang terjadi sebelum
hukuman dijatuhkan.
Kemampuan berbahasa di tekankan melalui interaksi informal dengan
guru dan melalui kegiatan kelompok terstruktur seperti menunjukan dan
memberitahu latihan yang memungkinkan anak untuk menggambarkan
pengalaman seperti orang orang dewasa.
sumber: http://www.titoyulianto.com/pendidikan-anak-usia-dini/