Jumat, 05 Desember 2014

Pendidikan Anak Usia Dini di Kenya

 http://www.titoyulianto.com/wp-content/uploads/2014/06/pendidikan-anak-usia-dini-di-kenya.jpg

Komunitas masyarakat di negara Afrika Timur biasanya membangun dan mengelola sekolah sendiri. Tampilan sekolah di pedesaan umumnya sangat sederhana, berlantai tanah atau semen dengan sebuah papan tulis, meskipun sekolah di Nairobi dan pesisir pantai punya fasilitas modern.
 – Belajar Kelompok. Sebagian besar waktu sekolah dihabiskan memperhatikan guru menulis di papan tulis sambil sesekali menjawab pertanyaan. Meskipun persediaan kertas tidak mencukupi, guru berusaha mengajarkan baca tulis sebelum anak masuk SD.
- Sumbangan. Di wilayah miskin, orang tua ditarik sumbangan, seperti balok, mainan, dan papan belajar. Tutup botol digunakan dalam permainan berhitung.
- Relawan Kesehatan. Menteri kesehatan mengirim relawan ke preschool untuk memberi berbagai tes kesehatan, vitamin, konseling pencegahan AIDS, dan mengajarkan pengobatan diare kepada orang tua.
- Makanan. Persediaan makanan sangat tipis di berbagai daerah, sehingga tidak banyak variasi manakan untuk anak. Tapi beberapa sekolah menyewa koki yang kerap disapa Mama Uji (Uji adalah bubur yang disantap warga Kenya untuk sarapan).
- Kelelahan. Sebagian anak harus berjalan 3 mil untuk mencapai sekolah, dan tak jarang mereka harus bersembunyi dari binatang liar sepanjang perjalanan jika mereka tinggal di dekat area preservasi satwa.
- Program Susu. Tidak ada susu kotak, tapi anda bisa melihat seekor sapi yang dibeli orang tua demi menyediakan kebutuhan susu bagi anak setiap pagi.
sumber: http://www.titoyulianto.com/pendidikan-anak-usia-dini/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar