Komunitas masyarakat di negara Afrika Timur biasanya membangun dan
mengelola sekolah sendiri. Tampilan sekolah di pedesaan umumnya sangat
sederhana, berlantai tanah atau semen dengan sebuah papan tulis,
meskipun sekolah di Nairobi dan pesisir pantai punya fasilitas modern.
– Belajar Kelompok. Sebagian besar waktu sekolah dihabiskan
memperhatikan guru menulis di papan tulis sambil sesekali menjawab
pertanyaan. Meskipun persediaan kertas tidak mencukupi, guru berusaha
mengajarkan baca tulis sebelum anak masuk SD.
- Sumbangan. Di wilayah miskin, orang tua ditarik sumbangan,
seperti balok, mainan, dan papan belajar. Tutup botol digunakan dalam
permainan berhitung.
- Relawan Kesehatan. Menteri kesehatan mengirim relawan ke
preschool untuk memberi berbagai tes kesehatan, vitamin, konseling
pencegahan AIDS, dan mengajarkan pengobatan diare kepada orang tua.
- Makanan. Persediaan makanan sangat tipis di berbagai
daerah, sehingga tidak banyak variasi manakan untuk anak. Tapi beberapa
sekolah menyewa koki yang kerap disapa Mama Uji (Uji adalah bubur yang
disantap warga Kenya untuk sarapan).
- Kelelahan. Sebagian anak harus berjalan 3 mil untuk
mencapai sekolah, dan tak jarang mereka harus bersembunyi dari binatang
liar sepanjang perjalanan jika mereka tinggal di dekat area preservasi
satwa.
- Program Susu. Tidak ada susu kotak, tapi anda bisa melihat
seekor sapi yang dibeli orang tua demi menyediakan kebutuhan susu bagi
anak setiap pagi.
sumber: http://www.titoyulianto.com/pendidikan-anak-usia-dini/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar